Senin, 24 Agustus 2020

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi (Produktivitas) - 4

 Fleksibilitas

Perusahaan yang fleksibel (flexible company) menggunakan teknik manajerial dan organisasi yang mengadopsi berbagai bentuk fleksibilitas penggunaan sumber daya manusia.

Sedangkan Sumber daya manusia adalah digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang bekerja untuk perusahaan atau organisasi dan departemen yang bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya yang terkait dengan karyawan. Ini dibedakan dengan modal manusia, yang mana biasanya merujuk pada pengetahuan, keterampilan, dan lain-lain yang melekat pada orang.

Fungsi sumber daya manusia. Fungsi sumber daya manusia dapat membantu suatu perusahaan untuk menciptakan nilai lebih. Fungsi ini memastikan bahwa perusahaan memiliki kombinasi yang tepat dari orang-orang yang terampil untuk melakukan kegiatan penciptaan nilainya secara efektif.

Fungsi sumber daya manusia juga memastikan bahwa orang-orang mendapatkan pelatihan, motivasi, dan kompensasi yang memadai untuk melakukan tugas penciptaan nilai mereka.  Secara umum, manajemen sumber daya manusia difokuskan pada sejumlah bidang utama, mencakup:

Jika sumber daya manusia berfungsi dengan baik, produktivitas karyawan meningkat sehingga menurunkan biaya. Selain itu, kualitas sumber daya juga menentukan kualitas layanan pelanggan. Baik penurunan biaya maupun perbaikan kualitas layanan, keduanya nilai lebih yang dapat perusahaan hasilkan.

Tujuan

Lingkungan bisnis yang lebih kompetitif dan tidak dapat diprediksi membutuhkan perusahaan yang fleksibel. Perusahaan proaktif dalam beradaptasi dengan lingkungan kompetitif yang dinamis. Dengan menjadi fleksibel, mereka dapat memenuhi kebutuhan bisnis di pasar yang bergejolak.

Komposisi sumber daya manusia.

Perusahaan membagi karyawannya menjadi inti dan non-inti. Kelompok inti terdiri dari pekerja primer penuh waktu. Mereka adalah bagian integral dari fungsi bisnis inti. Individu yang termasuk dalam kategori ini memiliki tingkat keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman tertinggi, yang sulit untuk diganti.

Kelompok non-inti terdiri dari individu yang kurang terampil dan kurang berpengalaman. Di pasar tenaga kerja, jumlah mereka relatif besar karena keterampilan mereka sudah tersedia cukup melimpah. Mereka bekerja di luar fungsi bisnis inti dan biasanya pekerja paruh waktu.


Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi (Produktivitas) - 3

 Kapasitas

Pengertian kapasitas kapasitas adalah.

1. Jumlah maksimum output fisik suatu pabrik atau industri yang dapat di produksi dengan mengoprasikan pabrik seefisien mungkin. Dalam teori ekonomi mikro, konsep kapasitas penuh berkaitan dengan struktur biaya perusahaan dan industri. Output industri yang maksimum (kapasitas penuh) tercapai apabila semua perusahaan berproduksi pada titik terendah kurva biaya total rata – rata jangka panjang.

2. Dalam makro ekonomi, kapasitas berkaitan dengan Poduk Nasional Bruto Potensil (PO TENTIAL GNP). Persentase hubungan output aktual dari peickcnomian terhadap kapasitas (produk nasional bruto potensil), menunjukan kapasitas penggunaan.


Kecepatan Pengiriman

Definisi pengiriman adalah kegiatan mendistribusikan produk barang dan jasa produsen kepada konsumen. Pengiriman adalah kegiatan pemasaran untuk memudahkan dalam penyampaian produk dari produsen kepada konsumen. Manfaat pengiriman berdasarkan definisi sebelumnya adalah kegiatan pengalih pindah tangan kepemilikan suatu barang atau jasa. Kegiatan pengiriman menciptakan arus saluran pemasaran atau arus saluran pengiriman. Distributor adalah orang yang melaksanakan kegiatan pengiriman. Distributor bertugas menghubungkan antara kegiatan produksi dan konsumsi.


Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan.

Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen.

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka, perusahaan penyedia produk dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk.


Kecepatan Proses produksi

Pengertian dari kecepatan iyalah Kecepatan (Speed) merupakan besarnya jarak yang ditempuh oleh benda pada tiap satuan waktu. Kecepatan merupakan jenis besaran yang bergantung pada suatu arah, sehingga kecepatan tersebut termasuk kedalam besaran vektor. Untuk gerak 1 dimensi, arah dari kecepatan bisa dinyatakan dengan tanda positif atau negatif. Konsep mengenai kecepatan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu kecepatan sesaat serta kecepatan rata-rata.

Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada suatu saat saja, sedangkan, kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi antara perpindahan dengan selang  tiap waktunya.

Kecepatan tersebut dapat diukur dengan alat bantu stop stopwatch.

Dan untuk mengukur kecepatan produksi bias dipakai kecepatan rata - rata sedangkan pengertian dari proses produksi, proses produksi Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Melihat definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan proses produksi merupakan kegiatan melakukan proses produksi dengan waku yang akan ditentukan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.


Witno. Haryanto

Senin, 17 Agustus 2020

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi (Produktivitas) - 2

 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas

1. Faktor Teknis

Faktor Teknis adalah faktor yang meliputi penentuan lokasi, tata letak dan ukuran pabrik atau mesin produksi yang tepat, penggunaan mesin dan peralatan yang benar, teknis penelitian dan pengembangan serta penerapan komputerisasi dan otomatisasi pada produksi yang bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan teknologi terbaru dengan tepat, maka produktivitas akan semakin tinggi.

2. Faktor Produksi

Faktor Produksi adalah faktor yang meliputi perencanaan, pengkordinasian dan pengendalian produksi, penggunaan bahan baku yang berkualitas baik serta penyederhanaan dan standarisasi proses produksi. Jika semua faktor produksi dapat berjalan dengan baik maka akan meningkatkan produktivitas.

1. Faktor Organisasi

Faktor Organisasi adalah faktor berkaitan dengan jenis organisasi yang digunakan, pendefinisian dengan jelas  otoritas dan tanggung jawab setiap individu dan departemen serta pembagian kerja dan spesialitas terhadap pekerjaan yang dilakukan.

4. Faktor Personil

Faktor Personil merupakan faktor yang secara langsung mempengaruhi Produktivitas sebuah organisasi. Individu atau tenaga kerja yang tepat harus ditempatkan di posisi yang tepat pula. Tenaga kerja yang lulus seleksi harus diberi pelatihan dan pengembangan yang tepat serta memberikan kondisi dan lingkungan kerja yang baik. Individu yang telah menjadi karyawan ini harus termotivasi dengan baik, baik secara finansial maupun motivasi non-finansial. Keamanan pekerjaan, kesempatan memberikan saran atau pendapat dan kesempatan untuk dipromosi juga secara langsung mempengaruhi produktivitas kerja suatu organisasi.

5. Faktor Pinansial (Keuangan)

Keuangan merupakan darah dari sebuah bisnis, oleh karena itu harus terdapat perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik terhadap keuangan atau modal kerja. Penggunaan modal atau pemborosan keuangan harus dihindari. Manajemen harus memperhitungkan dengan baik pengembalian atas modal yang mereka investasikan. Keuangan yang yang dikelola dengan baik akan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan atau organisasi.

6. Faktor Manajemen.

Suatu manajemen yang bersifat ilmiah, profesional, berorientasi masa depan, tulus dan kompeten akan secara positif mempengaruhi produktivitas organisasinya. Manajemen yang dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya terendah, menggunakan teknik produksi terbaru, memberikan lingkungan kerja yang baik dan selalu memotivasi karyawannya akan secara signifikan meningkatkan produktivitas organisasinya.

7. Faktor Pemerintah

Peraturan dan Kebijakan pemerintah seperti peraturan ketenagakerjaan, kebijakan fiskal yang meliputi suku bunga dan perpajakan akan sangat berpengaruh pada produktivitas suatu organisasi. Manajemen organisasi yang memiliki pengetahuan tentang peraturan dan kebijakan pemerintah serta menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah akan dapat meningkatkan produktivitas organisasinya.

8. Faktor Lokasi

Produktivitas kerja suatu organisasi juga sangat tergantung pada lokasi dimana organisasi tersebut berada. Faktor lokasi tersebut diantaranya seperti fasilitas infrastruktur, kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan sumber bahan baku, tenaga kerja yang terampil dan lain-lainnya.



Witno. Haryanto

Selasa, 11 Agustus 2020

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi (Produktivitas)

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi

Dalam pelaksanaan kegiatannya, perencanaan produksi harusmemperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi proses kegiatan selanjutnya. Secara garis besar, faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan produksi antara lain sebagai berikut.

1. Faktor Internal, merupakan faktor yang berada di dalam suatu dunia usaha atau dunia industri. Faktor        internal tersebut meliputi produktivitas tenaga kerja, kemampuan pengadaan dan penyediaan, serta              kapasitas mesin dan peralatan.

2. Faktor Eksternal, merupakan faktor dunia usaha atau dunia industri yang berada di luar kekuasaan              pimpinan perusahaan. Faktor eksternal tersebut antara lain kebijakan pemerintah, inflasi, dan bencana        alam.

Beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produksi yakni sifat proses produksi, jenis dan ilmu barang yang diproduksi, serta sifat barang yang diproduksi.

A. Menentukan Indikator Keberhasikan Tahapan Produksi Massal
Indikator ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang bertujuan untuk menciptakan kegunaan bentuk (form utility).

Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:

1. Produktifitas
Pengertian Produktivitas (Productivity) dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Di dalam Manajemen Produksi dan Operasi, kita sering mendengar istilah “Produktivitas” untuk mengukur efisiensi seseorang, mesin, pabrik ataupun sistem dalam mengubah Input (masukan) menjadi Output (Keluaran) yang diinginkan. Yang dimaksud dengan INPUT dalam Produktivitas ini dapat berupa sumber daya yang digunakan seperti Modal, Tenaga Kerja, Bahan (Material) dan Energi sedangkan OUTPUT dapat berupa Jumlah Unit Produk ataupun Pendapatan yang dihasilkan. Ukuran Produktivitas biasanya dinyatakan dengan ratio yang membandingkan antara OUTPUT terhadap INPUT yang digunakan dalam proses produksi atau OUTPUT per INPUT unit.

Dapat dikatakan bahwa Produktivitas yang tinggi adalah melakukan pekerjaan dalam waktu sesingkat mungkin dengan penggunaan sumber daya yang sesedikit mungkin tanpa mengorbankan kualitas yang ditentukan. Misalnya, Pekerja A dapat menghasilkan 100 unit produk dalam 1 Jam sedangkan Pekerja B dapat menghasilkan 120 unit produk dalam 1 jam juga dengan menggunakan bahan dan teknologi yang sama, maka dapat dikatakan bahwa Pekerja B lebih produktif daripada Pekerja A atau Produktivitas Pekerja B lebih tinggi dari Pekerja A. Produktivitas tidak hanya digunakan untuk mengukur efisiensi kerja karyawan, namun juga sering digunakan untuk menilai perkembangan negara, Ekonomi, Industri, bisnis, Industri bahkan pada individu kita sendiri.

Produktivitas yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Productivity ini pada dasarnya terdiri dari dua kata yaitu “Product” dan “Activity” yang artinya adalah Kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik itu berupa Produk ataupun Jasa/Layanan.

Pengertian Produktivitas (Productivity) menurut para Ahli.

1. Pengertian Produktivitas menurut Daryanto (2012:41), Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) untuk menghasilkan hasil tersebut.

2. Pengertian Produktivitas menurut Handoko (2011:210), Produktivitas adalah hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem produktif. Dalam teori, sering mudah untuk mengukur hubungan ini sebagai rasio keluaran dibagi masukan. Bila lebih banyak keluaran diproduksi dengan jumlah masukan sama, produktivitas naik. Begitu juga, bila lebih sedikit masukan digunakan untuk sejumlah keluaran sama, produktivitas juga naik.

3. Pengertian Produktivitas menurut Smith dan Wekeley (1995), produktivitas adalah produksi atau output yang dihasilkan dalam satu kesatuan waktu untuk input.

4. Pengertian Produktivitas menurut Revianto (1985), Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjukan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk seorang tenaga kerja.

5. Pengertian Produktivitas menurut Sinungan (2000), produktivitas sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya.

Cara Menghitung Produktivitas (Productivity)
Persamaan atau Rumus Produktivitas

Berdasarkan definisi-definsi yang disebut diatas, berikut ini adalah rumus sederhana dari Produktivitas yang dinyatakan dengan perbandingan rasio antara Output terhadap Input.

Produktivitas = Output / Input

Contoh kasus perhitungan Produktivitas
Sebuah perusahaan menggunakan 150kg bahan baku plastik untuk menghasilkan produk jadi sebanyak 120kg pada bulan pertama. Pada bulan kedua, perusahaan tersebut mengkonsumsi jumlah bahan baku yang sama yaitu 150kg namun produk jadi yang dapat dihasilkannya lebih banyak yaitu sebanyak 145kg. Hitunglah Produktivitas bulan pertama dan bulan kedua perusahaan tersebut.

Bulan Pertama :
Produktivitas = Output / Input
Produktivitas = 120 / 150
Produktivitas = 0,8 atau 80%

Bulan kedua:
Produktivitas = Output / Input
Produktivitas = 145 / 150
Produktivitas = 0,96 atau 96,67%

Dari contoh sederhana tentang perhitungan produktivitas tersebut, kita dapat melihat bahwa produktivitas perusahaan tersebut meningkat dari 80% menjadi 96,67%. Menggunakan sumber daya yang sama (INPUT) untuk menghasilkan jumlah produk jadi yang lebih banyak (OUTPUT).


Witno. Haryanto

Senin, 03 Agustus 2020

Pentingnya Perencanaan Produksi Dalam Dunia Usaha

Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen dunia usaha maupun dunia industri. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi, maka dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan dunia usaha maupun dunia industri. Begitu juga sebaliknya, apabila dunia usaha maupun dunia industri tidak mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik, maka akan menimbulkan suatu keterlambatan pemasukan dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi tinggi.

Dalam perencanaan produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil analisis permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya kesenjangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang diproduksi oleh dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu, perlu melakukan tindakan untuk menyinkronkan antara perencanaan produksi dengan rencana penjualan berdasarkan marketing forecast. Melalui marketing forecast dapat dilakukan proses perhitungan kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang dibutuhkan, dan hal pendukung lainnya yang diperlukan dalam perencanaan produksi agar kualitasnya terjamin dan tepat.

Tujuan perencanaan produk dalam perencanaan produksi massal antara lain sebagai berikut.

a. Meminimalkan dan Memaksimalkan Biaya
   Meminimalkan dan Memaksimalkan Biaya untuk Memperoleh Keuntungan Pembuatan perencanaan     produk dilakukan untuk memaksimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,           misalnya penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Jika mampu menekan biaya             produksi, semakin besar keuntungan yang akan didapat. Penekanan biaya produksi tidak dilakukan         untuk mengurangi kualitas produk karena kualitas produk sudah ada standarisasinya.

b.  Memaksimalkan Produk untuk Kepuasan Pelanggan.
    Semakin besar tingkat kepuasan pelanggan pada suatu produk, maka semakin mudah bagi dunia            usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya, jika tingkat                kepuasan pelanggan menurun terhadap sebuah produk, maka akan semakin sulit bagi dunia usaha          maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan dari suatu produk. Pelanggan hanya akan            beralih dengan menggunakan produk yang sama sesuai dengan kualitas yang lebih memuaskan.
Salah satu cara dunia usaha maupun dunia industri untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yakni dengan melakukan inovasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan pada suatu produk. Akan tetapi, apabila inovasi dilakukan tanpa mempertimbangkan kepuasan konsumen, maka akan terjadi penurunan permintaan konsumen, sehingga produk itu akan ditinggalkan.

c. Meminimalkan Terjadinya Perubahan dalam Nilai Produksi.
    Perencanaan produksi dapat meminimalkan risiko kehilangan nilai produksi suatu produk, misalnya      persediaan bahan baku di sebuah gudang yang harus diproduksi sesuai dengan jadwal waktu yang          telah ditentukan. Apabila proses produksi terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka bahan baku          yang disimpan di gudang akan mengalami kerusakan apabila tidak terpakai lagi. Bahan baku yang          tidak terpakai mengakibatkan kualitasnya menjadi menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya produksi              dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan.

d. Meminimalkan Adanya Perubahan Tenaga Kerja.
    Perencanaan produksi yang baik akan menentukan banyaknya tenaga kerja yang harus digunakan          untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan pada tenaga kerja tersebut,        biaya tenaga kerja dapat diminimalkan. Biaya produksi harus diminimalkan untuk menyiasati harga        bahan baku yang mahal serta menghindari kenaikan harga jual.

e. Memaksimalkan Perlengkapan Sarana dan Prasarana Inventaris Pabrik.
   Adanya perencanaan produk yang strategis mampu memaksimalkan penggunaan perlengkapan yang       terdapat dalam pabrik. Selain itu, perencanaan dalam proses produksi dapat digunakan untuk                   meminimalkan biaya penggunaan dan inventaris yang lain guna menjalankan proses produksi sampai     barang tersebut terjual.


Witno. Haryanto

Senin, 27 Juli 2020

Perencanaan Produksi Massal dan Perencaan Produksi

Perencanaan Produksi Massal


    Keuntungan yang besar dengan biaya yang minimal tentu sangat diinginkan dalam setiap usaha. Produksi massal yang dipilih oleh suatu dunia usaha maupun dunia industri selalu ditujukan untuk memperoleh keuntungan besar. Dunia usaha maupun dunia industri mengharapkan banyak keuntungan dalam mengembangkan usahanya. Dunia usaha maupun dunia industri harus memperhitungkan persiapan segala sesuatunya dengan benar agar memperolehan keuntungan usaha. Oleh karena itu, perlu pertimbangan secara matang dalam tahap proses produksi dari perencanaan hingga tahap akhir.

    Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung dari cara mencukupi kebutuhan pelanggan, kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dengan biaya yang rendah.
    Metode pengembangan produk berdasarkan permintaan dan spesifikasi produk oleh konsumen adalah metode berbasis konsumen dengan meminimalisasi kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh konsumen. Dari sudut pandang investor pada dunia usaha maupun dunia industri yang berorientasi laba usaha dalam pengembangan produk, kesuksesan dapat diartikan apabila produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba, akan tetapi laba sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.
    Perencanaan produksi dapat didefinisikan sebagai proses memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu disesuaikan dengan yang sudah dijadwalkan melalui pengelolaan organisasi dalam sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya. Salah satu manfaat perencanaan produksi yaitu mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja selama masa produksi berjalan. Hasil dari perencanaan produksi adalah sebuah rencana produksi yang merupakan faktor bagi keberlangsungan suatu dunia usaha maupun dunia industri.
    Tanpa rencana produksi yang baik, tujuan dunia usaha maupun dunia industri tidak akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien, sehingga faktor-faktor produksi tidak lagi efisien. Perencanaan suatu produk, baik yang baru atau yang sudah ada, merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik (perencanaan produk, pengembangan, penyempurnaan produk, pembuatan, serta pendistribusian produk). Fungsi-fungsi tersebut saling mempengaruhi, sehingga suatu fungsi komponen menentukan fungsi komponen lainnya.
    Perencanaan produksi berkaitan dengan aktivitas untuk menetapkan kemampuan semua sumber daya dunia usaha maupun dunia industri yang digunakan guna menjalankan kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Perkembangan yang pesat dalam kegiatan produksi massal dalam suatu dunia usaha maupun dunia industri bergantung dari kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Kemampuan yang dimaksud ialah mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya minimal. Hal ini merupakan tanggung jawab setiap bagian dunia usaha maupun dunia industri. Berikut ini merupakan definisi perencanaan produksi dari beberapa ahli dalam bidang ekonomi dan manajemen.

1. Nasution (2003)
    Menurut Nasution, perencanaan produksi dilakukan dengan menentukan arah awal dari tindakan-           tindakan yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, serta kapan harus mulai                             melakukannya.

2. Hantoro (1993)
    Perencanaan produksi bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara        menguasai pasar, sehingga dunia usaha maupun dunia industri dapat berkembang secara signifikan.

3. Gitosudarmo (1999)
    Menurut Gitosudarmo, perencanaan merupakan tahap awal yang penting dalam keseluruhan prses         manajemen agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat arahkan secara maksimal demi     mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

4. Tarigan (2005)
    Pendekatan produksi secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggang waktu dalam pelaksanaan     proses. Pengurangan dapat dilakukan dengan meminimalkan alur proses material dan rute pengerjaan     produk dalam produksi.

5. Kusuma (2002)
    Menurut Kusuma, perencanaan produksi merupakan suatu dunia usaha maupun dunia industri yang        bergantung dalam faktor eksternal, yaitu pangsa pasar yang diraih struktur ekonominya.



Witno. Haryanto

Selasa, 21 Juli 2020

Ciri-ciri Produksi Massal

Ciri-ciri Produksi Massal

Sumber daya alam yang tersedia yang digabungkan dengan sumber daya manusia dengan keahlian dan keterampilan terlatih merupakan dorongan bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam menerapkan proses produksi massal. Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut.

a.       Dunia usaha maupun dunia industri mampu menghasilkan produk dengan biaya rendah dan   jumlah besar.

b.      Mampu menguasai pasar dalam tujuan produksi.

c.       Produk banyak dijual di pasar bebas.

d.      Produk hampir terbuat sama dan tidak ada variasi produk.

e.       Persediaan pemenuhan permintaan pada masa tunggu dalam memproduksi produk massal harus terpenuhi.

Jika terjadi kelebihan produk atau over production, maka dunia usaha maupun dunia industri akan mengambil suatu tindakan, yaitu melakukan discount atau suatu promosi produk besar-besaran dan mengadakan kuis berhadiah. Hal tersebut dilakukan agar produk massal dapat diserap oleh pasar yang ada di Indonesia. Masalah yang dihadapi oleh sebuah dunia usaha maupun dunia industri yaitu tantangan dalam menjalankan proses menambah jumlah produksi harus tetap stabil.

Produksi massal merupakan sebuah metode memproduksi dengan biaya rendah dalam jumlah besar, sehingga kualitas dapat terus meningkat dan dapat dipertahankan. Kelebihan melakukan produksi massal antara lain sebagai berikut.

a.       Efisiensi  waktu secara ekonomi

Produksi massal setiap pekerja melakukan hal yang sama dan menggunakan peralatan sama untuk proses produksi yang terus berjalan. Hal ini disebabkan mesin-mesin harus bekerja dengan cepat. Para produsen mampu membuat produksi menjadi lebih singkat dengan cara membuat pekerja tidak perlu membutuhkan waktu dalam menyiapkan perlengkapan serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam produksi.

b.      Hemat biaya produksi

Produsen memproduksi barang dalam jumlah besar. Dunia usaha maupun dunia industri akan mendapat potongan harga ketika membeli bahan baku dalam jumlah yang besar. Produksi massal biasanya menggunakan mesin-mesin yang canggih, sehingga mampu mengurangi biaya untuk tenaga kerja (tidak membutuhkan tenaga kerja banyak). Hal ini sangat penting bagi produsen makanan kecil dan besar agar menghemat pengeluaran yang tidak diperlukan

c.       Kecilnya keakuratan kesalahan dan keakuratan tinggi

Pengerjaan produksi dilakukan oleh mesin-mesin yang modern, sehingga lebih akurat, efisien, dan optimal. Hal ini dapat meminimalisasi tingkat risiko kesalahan manusia dalam memproduksi barang.

d.      Mempercepat tingkat produksi

Pengerjaan produksi dengan menggunakan mesin-mesin yang modern secara otomatis menjadikan barang menjadi lebih cepat dipasarkan. Hal ini dilakukan karena tingkat produktivitas barang semakin cepat dan banyak.

e.       Proses berkreasi

Yaitu memberikan variasi terhadap suatu produk dengan menambah nilai dari barang tersebut. Pengubahan nilai suatu produk dapat menghasilkan nilai kreasi dan menambah variasi dalam memproduksi massal produk tertentu.

f.       Perlunya komitmen yang tinggi dalam berusaha

Dalam penggunaan waktu dan usaha yang diberikan, semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha, maka akan mendukung proses produksi massal yang akan membuat keberhasilan dalam memproduksi barang.

Produksi massal juga memiliki kekurangan. Hal-hal yang menjadikan kekurangan dalam produksi massal antara lain sebagai berikut.

a.    Kekakuan dalam melakukan produksi

Pengerjaan produksi dikerjakan oleh mesin. Oleh karena itu, segala kegiatan produksi akan terpengaruh apabila terjadi kesalahan dalam pengerjaan desain proses produksi. Sistem tersebut akan terganggu apabila desain telah memasuki lini produksi, sehingga pengubahan terhadap desain produk sangat sulit dilakukan.

b.    Produk yang kurang bervariasi

Masalah tersebut timbul karena adanya kesamaan produk yang akan menyulitkan produsen dalam memperkenalkan varian produk yang berbeda agar memenuhi kebutuhan konsumen.

c.    Jaminan yang tidak mendukung

Artinya tidak adanya jaminan sebuah produk akan laris manis di pasaran. Hal ini dikarenakan dunia usaha maupun dunia industri harus tetap memperhatikan permintaan pasar terhadap suatu produk tertentu.

Gambar. Produksi Masal Kerajinan (Produk Kreatif)

Untuk Materi Yang lainnya silakan klik link dibawah ini !


Witno Haryanto

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi (Produktivitas) - 4

  Fleksibilitas Perusahaan yang fleksibel (flexible company) menggunakan teknik manajerial dan organisasi yang mengadopsi berbagai bentuk fl...