Perencanaan Produksi
Massal
Keuntungan yang besar
dengan biaya yang minimal tentu sangat diinginkan dalam setiap usaha. Produksi
massal yang dipilih oleh suatu dunia usaha maupun dunia industri selalu
ditujukan untuk memperoleh keuntungan besar. Dunia usaha maupun dunia industri
mengharapkan banyak keuntungan dalam mengembangkan usahanya. Dunia usaha maupun
dunia industri harus memperhitungkan persiapan segala sesuatunya dengan benar
agar memperolehan keuntungan usaha. Oleh karena itu, perlu pertimbangan secara
matang dalam tahap proses produksi dari perencanaan hingga tahap akhir.
Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk
diperkenalkan ke pasar. Selain itu, dunia usaha maupun dunia industri harus
memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya (ekstensi
produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi). Kesuksesan
suatu dunia usaha maupun dunia industri tergantung dari cara mencukupi
kebutuhan pelanggan, kemudian menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan
dengan biaya yang rendah.
Metode pengembangan
produk berdasarkan permintaan dan spesifikasi produk oleh konsumen adalah
metode berbasis konsumen dengan meminimalisasi kemungkinan produk tersebut
tidak diterima oleh konsumen. Dari sudut pandang investor pada dunia usaha
maupun dunia industri yang berorientasi laba usaha dalam pengembangan produk,
kesuksesan dapat diartikan apabila produk dapat diproduksi dan dijual dengan
menghasilkan laba, akan tetapi laba sulit untuk dinilai secara cepat dan
langsung.
Perencanaan produksi
dapat didefinisikan sebagai proses memproduksi barang-barang pada suatu periode
tertentu disesuaikan dengan yang sudah dijadwalkan melalui pengelolaan
organisasi dalam sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan
peralatan lainnya. Salah satu manfaat perencanaan produksi yaitu mengarahkan
seluruh aktivitas rutin tenaga kerja selama masa produksi berjalan. Hasil dari
perencanaan produksi adalah sebuah rencana produksi yang merupakan faktor bagi
keberlangsungan suatu dunia usaha maupun dunia industri.
Tanpa rencana
produksi yang baik, tujuan dunia usaha maupun dunia industri tidak akan dapat
dicapai dengan efektif dan efisien, sehingga faktor-faktor produksi tidak lagi
efisien. Perencanaan suatu produk, baik yang baru atau yang sudah ada,
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik (perencanaan
produk, pengembangan, penyempurnaan produk, pembuatan, serta pendistribusian
produk). Fungsi-fungsi tersebut saling mempengaruhi, sehingga suatu fungsi
komponen menentukan fungsi komponen lainnya.
Perencanaan produksi
berkaitan dengan aktivitas untuk menetapkan kemampuan semua sumber daya dunia
usaha maupun dunia industri yang digunakan guna menjalankan kemampuan produksi
agar berjalan sesuai dengan rencana. Perkembangan yang pesat dalam kegiatan
produksi massal dalam suatu dunia usaha maupun dunia industri bergantung dari
kemampuan produksi agar berjalan sesuai dengan rencana. Kemampuan yang dimaksud
ialah mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya minimal. Hal ini merupakan tanggung
jawab setiap bagian dunia usaha maupun dunia industri. Berikut ini merupakan
definisi perencanaan produksi dari beberapa ahli dalam bidang ekonomi dan
manajemen.
1. Nasution (2003)
Menurut Nasution,
perencanaan produksi dilakukan dengan menentukan arah awal dari
tindakan- tindakan yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, serta kapan
harus mulai melakukannya.
2. Hantoro (1993)
Perencanaan produksi
bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara
menguasai pasar, sehingga dunia usaha maupun dunia industri dapat berkembang
secara signifikan.
3. Gitosudarmo (1999)
Menurut Gitosudarmo,
perencanaan merupakan tahap awal yang penting dalam keseluruhan prses manajemen
agar faktor produksi yang biasanya sangat terbatas dapat arahkan secara
maksimal demi mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
4. Tarigan (2005)
Pendekatan produksi
secara praktis bertujuan untuk mengurangi tenggang waktu dalam pelaksanaan
proses. Pengurangan dapat dilakukan dengan meminimalkan alur proses material
dan rute pengerjaan produk dalam produksi.
5. Kusuma (2002)
Menurut Kusuma,
perencanaan produksi merupakan suatu dunia usaha maupun dunia industri yang
bergantung dalam faktor eksternal, yaitu pangsa pasar yang diraih struktur
ekonominya.
Witno. Haryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar