Perencanaan
Produksi Massal
Pengertian
Produksi Massal
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produksi adalah proses mengubah barang
agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi barang
merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda
yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.
Produksi
massal adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar,
termasuk dan terutama pada lini perakitan. Produksi massal bisa diterapkan
untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel-partikel yang ditangani
dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia, dan tambang
mineral) sampai bagian-bagian padat yang kecil-kecil (seperti pengencang) dan
perakitan bagian-bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil).
Hal ini berlaku juga untuk produk kerajinan, perumahan, dan lain sebagainya.
Tujuan
produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang, menambah dan meningkatkan
nilai guna barang yang sudah ada, serta memperoleh tambahan penghasilan untuk
memenuhi semua kebutuhan manusia. Hasil suatu produk itulah yang
didistribusikan dan dikonsumsi masyarakat secara luas.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), massal adalah melibatkan kehadiran orang
banyak. Produksi massal dapat diartikan sebagai produksi yang dibuat dalam
jumlah besar yang bermanfaat untuk banyak orang dalam masyarakat secara luas.
Perakitan produk dalam jumlah besar termasuk ke dalam produksi massal.
Kemajuan
Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 menjadikan permintaan suatu barang di
kalangan masyarakat mengalami peningkatan secara periodik. Hal ini menuntut
para produsen barang harus menyediakan barang dalam jumlah besar, misalnya
permintaan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Produksi barang dalam
jumlah besar tentu harus melampui perencanaan yang matang dan maksimal. Pada
bab ini, akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam produksi massal.
Gambar
1 contoh produksi masal di industri manufaktur kendaraan roda 4
Menurut Ace Partadireja (1987:21), dalam teori
ekonomi, landasan teknis mengenai tahapan-tahapan produksi disebut fungsi
produksi. Adanya tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan suatu barang membuat
para produsen berusaha secepatnya memenuhi kebutuhan konsumen dengan melakukan
produksi barang secara besar-besaran dan membuat biaya produksi menjadi semakin
rendah.
Produksi massal merupakan suatu kegiatan memproduksi barang dalam jumlah yang besar dengan menentukan terlebih dahulu standar spesifikasinya. Produk yang dihasilkan dari produksi massal memiliki ciri khas antara lain model, bentuk, dan rasa yang tidak mudah mengalami perubahan, serta banyak digunakan di masyarakat. Repetitive process ialah proses produksi massal dan memproduksi produk-produk tertentu dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian perancangan yang sama dengan produk sebelumnya, contohnya sepeda, motor, mobil, dan elektronik. Salah satu ciri produksi massal yakni tidak harus ada negosiasi antara produsen dengan calon konsumen dalam pengerjaan barang. Produksi massal sebelumnya terjadi sewaktu pihak dunia usaha maupun dunia industri melakukan survei pasar dalam menentukan masalah harga. Jika harga yang akan ditentukan mahal, maka barang tersebut dapat kalah saing dengan barang yang setipe milik dunia usaha maupun dunia industri yang lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi massal merupakan kegiatan-kegiatan sesingkat mungkin dan biaya rendah serta dengan jumlah besar.
Gambar
2 Produksi Massal di Bidang Garmen
Untuk materi yang lain silakan klik matri dibawah ini !
Witno Haryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar