Perencanaan produksi
merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen dunia usaha maupun dunia
industri. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi, maka
dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan dunia
usaha maupun dunia industri. Begitu juga sebaliknya, apabila dunia usaha maupun
dunia industri tidak mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik, maka
akan menimbulkan suatu keterlambatan pemasukan dan biaya yang harus dikeluarkan
menjadi tinggi.
Dalam perencanaan
produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil analisis permintaan konsumen
terhadap produk yang dipasarkan. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya
kesenjangan antara produk yang diminta di pasar dengan produk yang diproduksi
oleh dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu, perlu melakukan
tindakan untuk menyinkronkan antara perencanaan produksi dengan rencana
penjualan berdasarkan marketing forecast.
Melalui marketing forecast dapat
dilakukan proses perhitungan kebutuhan bahan, kapasitas produksi yang
dibutuhkan, dan hal pendukung lainnya yang diperlukan dalam perencanaan
produksi agar kualitasnya terjamin dan tepat.
Tujuan perencanaan
produk dalam perencanaan produksi massal antara lain sebagai berikut.
a. Meminimalkan dan
Memaksimalkan Biaya
Meminimalkan dan
Memaksimalkan Biaya untuk Memperoleh Keuntungan Pembuatan perencanaan produk
dilakukan untuk memaksimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses
produksi, misalnya penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Jika mampu menekan biaya produksi, semakin besar keuntungan yang akan didapat.
Penekanan biaya produksi tidak dilakukan untuk mengurangi kualitas produk
karena kualitas produk sudah ada standarisasinya.
b. Memaksimalkan Produk
untuk Kepuasan Pelanggan.
Semakin besar tingkat
kepuasan pelanggan pada suatu produk, maka semakin mudah bagi dunia usaha
maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan. Namun sebaliknya, jika
tingkat kepuasan pelanggan menurun terhadap sebuah produk, maka akan semakin
sulit bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam mendapatkan keuntungan dari
suatu produk. Pelanggan hanya akan beralih dengan menggunakan produk yang sama
sesuai dengan kualitas yang lebih memuaskan.
Salah satu cara dunia
usaha maupun dunia industri untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yakni dengan
melakukan inovasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan pada suatu produk.
Akan tetapi, apabila inovasi dilakukan tanpa mempertimbangkan kepuasan
konsumen, maka akan terjadi penurunan permintaan konsumen, sehingga produk itu
akan ditinggalkan.
c. Meminimalkan
Terjadinya Perubahan dalam Nilai Produksi.
Perencanaan produksi
dapat meminimalkan risiko kehilangan nilai produksi suatu produk, misalnya persediaan
bahan baku di sebuah gudang yang harus diproduksi sesuai dengan jadwal waktu
yang telah ditentukan. Apabila proses produksi terjadi dalam waktu yang cukup
lama, maka bahan baku yang disimpan di gudang akan mengalami kerusakan apabila
tidak terpakai lagi. Bahan baku yang tidak terpakai mengakibatkan kualitasnya
menjadi menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya produksi dilakukan dalam waktu yang
telah ditentukan.
d. Meminimalkan Adanya
Perubahan Tenaga Kerja.
Perencanaan produksi
yang baik akan menentukan banyaknya tenaga kerja yang harus digunakan untuk
menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan pada tenaga kerja
tersebut, biaya tenaga kerja dapat diminimalkan. Biaya produksi harus
diminimalkan untuk menyiasati harga bahan baku yang mahal serta menghindari
kenaikan harga jual.
e. Memaksimalkan
Perlengkapan Sarana dan Prasarana Inventaris Pabrik.
Adanya perencanaan
produk yang strategis mampu memaksimalkan penggunaan perlengkapan yang terdapat
dalam pabrik. Selain itu, perencanaan dalam proses produksi dapat digunakan
untuk meminimalkan biaya penggunaan dan inventaris yang lain guna menjalankan
proses produksi sampai barang tersebut terjual.
Witno. Haryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar