Perencanaan Produksi
Massal
Senin, 27 Juli 2020
Perencanaan Produksi Massal dan Perencaan Produksi
Selasa, 21 Juli 2020
Ciri-ciri Produksi Massal
Ciri-ciri
Produksi Massal
Sumber daya alam yang tersedia yang digabungkan
dengan sumber daya manusia dengan keahlian dan keterampilan terlatih merupakan
dorongan bagi dunia usaha maupun dunia industri dalam menerapkan proses
produksi massal. Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut.
a. Dunia usaha maupun dunia industri mampu
menghasilkan produk dengan biaya rendah dan jumlah besar.
b. Mampu menguasai pasar dalam tujuan produksi.
c. Produk banyak dijual di pasar bebas.
d. Produk hampir terbuat sama dan tidak ada variasi
produk.
e. Persediaan pemenuhan permintaan pada masa tunggu
dalam memproduksi produk massal harus terpenuhi.
Jika terjadi kelebihan produk atau over production, maka dunia usaha maupun dunia industri akan mengambil suatu tindakan, yaitu melakukan discount atau suatu promosi produk besar-besaran dan mengadakan kuis berhadiah. Hal tersebut dilakukan agar produk massal dapat diserap oleh pasar yang ada di Indonesia. Masalah yang dihadapi oleh sebuah dunia usaha maupun dunia industri yaitu tantangan dalam menjalankan proses menambah jumlah produksi harus tetap stabil.
Produksi massal merupakan sebuah metode
memproduksi dengan biaya rendah dalam jumlah besar, sehingga kualitas dapat
terus meningkat dan dapat dipertahankan. Kelebihan melakukan produksi massal
antara lain sebagai berikut.
a. Efisiensi
waktu secara ekonomi
Produksi
massal setiap pekerja melakukan hal yang sama dan menggunakan peralatan sama
untuk proses produksi yang terus berjalan. Hal ini disebabkan mesin-mesin harus
bekerja dengan cepat. Para produsen mampu membuat produksi menjadi lebih
singkat dengan cara membuat pekerja tidak perlu membutuhkan waktu dalam
menyiapkan perlengkapan serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam produksi.
b. Hemat biaya produksi
Produsen
memproduksi barang dalam jumlah besar. Dunia usaha maupun dunia industri akan
mendapat potongan harga ketika membeli bahan baku dalam jumlah yang besar.
Produksi massal biasanya menggunakan mesin-mesin yang canggih, sehingga mampu
mengurangi biaya untuk tenaga kerja (tidak membutuhkan tenaga kerja banyak).
Hal ini sangat penting bagi produsen makanan kecil dan besar agar menghemat
pengeluaran yang tidak diperlukan
c. Kecilnya keakuratan kesalahan dan keakuratan
tinggi
Pengerjaan
produksi dilakukan oleh mesin-mesin yang modern, sehingga lebih akurat,
efisien, dan optimal. Hal ini dapat meminimalisasi tingkat risiko kesalahan
manusia dalam memproduksi barang.
d. Mempercepat tingkat produksi
Pengerjaan
produksi dengan menggunakan mesin-mesin yang modern secara otomatis menjadikan
barang menjadi lebih cepat dipasarkan. Hal ini dilakukan karena tingkat
produktivitas barang semakin cepat dan banyak.
e. Proses berkreasi
Yaitu
memberikan variasi terhadap suatu produk dengan menambah nilai dari barang
tersebut. Pengubahan nilai suatu produk dapat menghasilkan nilai kreasi dan
menambah variasi dalam memproduksi massal produk tertentu.
f. Perlunya komitmen yang tinggi dalam berusaha
Produksi massal juga memiliki kekurangan. Hal-hal yang menjadikan
kekurangan dalam produksi massal antara lain sebagai berikut.
a.
Kekakuan
dalam melakukan produksi
Pengerjaan produksi dikerjakan oleh mesin. Oleh karena itu, segala
kegiatan produksi akan terpengaruh apabila terjadi kesalahan dalam pengerjaan
desain proses produksi. Sistem tersebut akan terganggu apabila desain telah
memasuki lini produksi, sehingga pengubahan terhadap desain produk sangat sulit
dilakukan.
b.
Produk
yang kurang bervariasi
Masalah tersebut timbul karena adanya kesamaan produk yang akan
menyulitkan produsen dalam memperkenalkan varian produk yang berbeda agar
memenuhi kebutuhan konsumen.
c.
Jaminan
yang tidak mendukung
Perencanaan Produksi Massal
Perencanaan
Produksi Massal
Pengertian
Produksi Massal
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produksi adalah proses mengubah barang
agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi barang
merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda
yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.
Produksi
massal adalah sistem produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar,
termasuk dan terutama pada lini perakitan. Produksi massal bisa diterapkan
untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel-partikel yang ditangani
dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia, dan tambang
mineral) sampai bagian-bagian padat yang kecil-kecil (seperti pengencang) dan
perakitan bagian-bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil).
Hal ini berlaku juga untuk produk kerajinan, perumahan, dan lain sebagainya.
Tujuan
produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang, menambah dan meningkatkan
nilai guna barang yang sudah ada, serta memperoleh tambahan penghasilan untuk
memenuhi semua kebutuhan manusia. Hasil suatu produk itulah yang
didistribusikan dan dikonsumsi masyarakat secara luas.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), massal adalah melibatkan kehadiran orang
banyak. Produksi massal dapat diartikan sebagai produksi yang dibuat dalam
jumlah besar yang bermanfaat untuk banyak orang dalam masyarakat secara luas.
Perakitan produk dalam jumlah besar termasuk ke dalam produksi massal.
Kemajuan
Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 menjadikan permintaan suatu barang di
kalangan masyarakat mengalami peningkatan secara periodik. Hal ini menuntut
para produsen barang harus menyediakan barang dalam jumlah besar, misalnya
permintaan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Produksi barang dalam
jumlah besar tentu harus melampui perencanaan yang matang dan maksimal. Pada
bab ini, akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam produksi massal.
Gambar
1 contoh produksi masal di industri manufaktur kendaraan roda 4
Menurut Ace Partadireja (1987:21), dalam teori
ekonomi, landasan teknis mengenai tahapan-tahapan produksi disebut fungsi
produksi. Adanya tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan suatu barang membuat
para produsen berusaha secepatnya memenuhi kebutuhan konsumen dengan melakukan
produksi barang secara besar-besaran dan membuat biaya produksi menjadi semakin
rendah.
Produksi massal merupakan suatu kegiatan memproduksi barang dalam jumlah yang besar dengan menentukan terlebih dahulu standar spesifikasinya. Produk yang dihasilkan dari produksi massal memiliki ciri khas antara lain model, bentuk, dan rasa yang tidak mudah mengalami perubahan, serta banyak digunakan di masyarakat. Repetitive process ialah proses produksi massal dan memproduksi produk-produk tertentu dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian perancangan yang sama dengan produk sebelumnya, contohnya sepeda, motor, mobil, dan elektronik. Salah satu ciri produksi massal yakni tidak harus ada negosiasi antara produsen dengan calon konsumen dalam pengerjaan barang. Produksi massal sebelumnya terjadi sewaktu pihak dunia usaha maupun dunia industri melakukan survei pasar dalam menentukan masalah harga. Jika harga yang akan ditentukan mahal, maka barang tersebut dapat kalah saing dengan barang yang setipe milik dunia usaha maupun dunia industri yang lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan produksi massal merupakan kegiatan-kegiatan sesingkat mungkin dan biaya rendah serta dengan jumlah besar.
Gambar
2 Produksi Massal di Bidang Garmen
Untuk materi yang lain silakan klik matri dibawah ini !
Witno Haryanto
Kamis, 16 Juli 2020
PENGERTIAN, SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
PENGERTIAN WIRAUSAHA
Pengertian Wirausaha Secara Umum dan Menurut
Para Ahli – Wirausa atau wirausahawan (bahasa Inggris:
entrepreneur) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan
dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya,
serta mengatur permodalan operasinya.
Pengertian wirausaha
secara umum adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk menciptakan sebuah
peluang usaha, pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi, dengan segala
resiko yang akan dihadapinya.
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
1.
Sikap
wirausahawan
a.
Mampu
berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b.
Mampu
bekerja tekun, teliti dan produktif
c.
Mampu
berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
d.
Mampu
berkarya dengan semangat kemandirian
e. Mampu
memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis dan
berani mengambil resiko
2.
Perilaku
wirausahawan
A. Memiliki rasa percaya diri
a.
Teguh
pendiriannya
b.
Tidak
tergantung pada orang lain
c.
Berkepribadian
yang baik
d.
Optimis
terhadap pekerjaannya
B. Berorientasi pada tugas dan hasil
a.
Haus
akan prestasi
b.
Berorientasi
pada laba / hasil
c.
Ketekunan
dan ketabahan
d.
Mempunyai
dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
C. Pengambil resiko
a.
Enerjik
dan berinisiatif
b.
Kemampuan
mengambil resiko
c.
Suka
pada tantangan
D. Kepemimpinan
a.
Bertingkah
laku sebagai pemimpin
b.
Dapat
menanggapi saran-saran dan kritik
c.
Dapat
bergaul dengan orang lain
E. Keorisinilan
a.
Inovatif,
kreatif dan fleksibel
b.
Serba
bisa dan mengetahui berbagai hal
c.
Mempunyai
banyak sumber kemampuan
F. Berorientasi ke masa depan
a.
Memiliki
pandangan ke masa depan
b.
Optimis
memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas,
seorang wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan dasar
a.
Memiliki
sikap mental dan spiritual yang tinggi
b.
Memiliki
kepribadian yang unggul
c.
Pandai
berinisiatif
d.
Dapat
mengkoordinasikan kegiatan usaha
2. Ketrampilan khusus
a.
Ketrampilan
konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
b. Ketrampilan
teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha
c.
Human
skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesame wirausahawan
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Produksi (Produktivitas) - 4
Fleksibilitas Perusahaan yang fleksibel (flexible company) menggunakan teknik manajerial dan organisasi yang mengadopsi berbagai bentuk fl...
-
Perencanaan Produksi Massal Pengertian Produksi Massal Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produksi adalah proses mengubah bara...